Perkembangan
Matematika di Babilonia kuno dan Mesir
Pertama
kita akan membahas perkembangan matematika di Babiloni kuno..
Babilonia adalah wilayah budaya kuno yang
berada di pusat selatan Mesopotamia yang mana sekarang dikenal dengan Irak. Lalu
bagaimana peradaban Babilonia dulu?
Sejarah peradaban dunia mencatat bahwa Babilonia
memberikan peran yang besar di berbagai bidang. Khususnya dibidang ilmu pengetahuan
salah satunya di bidang matematika. Bangsa babilonia dikenal sebagai bangsa yang
memiliki pengetahuan matematika yang tinggi sehingga perkembangan matematika di
Babilonia dikenal dengan “Matematika Babilonia” dikatakan matematika babilonia
Karena kawasan babilonia menjadi pusat utama tempat untuk belajar.
Lalu apa yang di maksud dengan “Matematika Babilonia”?? Yang di maksud Matematika babilonia adalah
ilmu matematika yang dikembangkan oleh bangsa Mesopotamia sejak kepemimpinan Sumeria
hingga permulaan peradaban Helenistik.
Apa saja ilmu
matematika yang dikembangkan oleh bangsa Babilonia???
Yang pertama bangsa Babilonia mewarisi ide dari bangsa
Sumeria, yaitu menggunakan system numerasi sexadesimal. Penulisan lambang
bilangan ini ditulis dengan huruf paku. Kelemahan system bilangan babilonia ini
adalah belum mengenal lambang
nol. Baru abad 200SM, bangsa babilonia melambangkan nol yang ditandai dengan
spasi.
Yang kedua bangsa Babilonia menulis naskah-naskah tentang matematika di
lempengan lumpur yang di tulis oleh G. A.Plimpton yang mana lempengan itu berisi
table yang terdiri dari 4 kolom dan 15 baris yang isinya triple pitagoras. Dan
sebagian besar lempengan tanah itu berisi pecahan, aljabar, persamaan kuadrat
dan kubik, perhitungan bilangan regular. Dari penemuan lempengan tanah itu
menunjukkan bahwa bangsa babilonia telah mengenal aljabar tetapi hanya sebatas
teori.
Yang ketiga lahir ilmuan muslim dari Mesopotamia
yang bernama Tsabit bin Qurroh yang dikenal sebagai ahli geometri pada masa itu
dan menerjemahkan sebuah karya orisinil Archimedes.
Begitulah perkembangan matematika di Babilonia,
selanjutnya kita akan membahas perkembangan
matematika di Mesir.
Kita sudah tidak asing lagi dengan Mesir. Mesir
identik dengan sungai Nil. Perdaban bangsa mesir sangat bergantung pada
kesuburan sungai Nil hingga mereka menetap di lembah nil hal ini karena mereka bisa
mengolah tanah dan persediaan air dari sungai tanpa bergantung pada hujan.
Lalu bagaimana
perkembangan matematika di Mesir????
Bangsa mesir pertama kali menemukan matematika hanya
terdiri dari metode-metode praktis untuk mengukur tanah setelah meluapnya
sungai Nil. Pendeta mesir melakukan pengukuran terhadap pasang surutnya sungai
dan meramalkan banjir. Nah mulai dari pengamatan inilah ahli matematika
mengembangkan geometri, geometri ini digunakan bangsa Mesir dalam membagi tanah
kepada masyarakat Mesir.
Bangsa Yunani mengakui bahwa bangsa Mesir inilah
yang pertama kali menemukan ilmu matematika. Selain itu salah satu ilmuan
Yunani Hirudut mengatakan bahwa geometri lahir di mesir tetapi hanya sebatas
metode-metode praktis unutuk mengukur tanah tanpa mengembangkan geometri
secara ilmiah, kemuadia orang yunanilah yang mengembangkaan geometri secara
ilmiah dengan berpikir rasional.
Apa saja penemuan-penemuan
Matematika di Mesir??
Pertama Sistem bilangan Mesir. System bilangan mesir
ini ditemukan berdasarkan penemuan naskah matematika yang dimiliki oleh orang mesir
kuno berupa papyrus. Penulisan system bilangan mesir menggunakan dua system, pertama sistem hieroglif yang mana penulisannya seperti angka romawi untuk 1- 9 . berikut ini adalah sistem bilangan Hieroglif.
sistem bilangan mesir yang kedua yaitu, system hieratic yang penulisannya lebih rapi dari hieroglif. beriku ini gambar sistem bilangan Hieratic
kedua, Bangsa mesir kuno juga telah menggunakan perhitungan bilangan desimal yang didasarkan pada jumlah 10 jari ditangan manusia. Apabila ia ingin menghitung maka 10 jari tangan tadi digunakan sebagai alat hitung.
sistem bilangan mesir yang kedua yaitu, system hieratic yang penulisannya lebih rapi dari hieroglif. beriku ini gambar sistem bilangan Hieratic
kedua, Bangsa mesir kuno juga telah menggunakan perhitungan bilangan desimal yang didasarkan pada jumlah 10 jari ditangan manusia. Apabila ia ingin menghitung maka 10 jari tangan tadi digunakan sebagai alat hitung.
Ketiga
bangsa mesir kuno menemukan operasi perkalian dan pembagian.
Sekian postingan dari saya mengenai perkembangan
matematika di Babilonia dan Mesir. Jika ada kritik dan saran silahkan isikan
komentar ya. Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar